Setelah kita bekerja atau masuk ke dalam dunia kerja, sadarkah kamu jika akan mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda? Jika di kampus atau disekolah kamu punya banyak teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di lingkungan kerja keberagaman tersebut menjadi hal yang akan lebih kental terasa.
Soalnya, kalau di kampus atau sekolah kamu menjalin hubungan pertemanan yang notabenenya tidak setiap saat bertemu dan membutuhkan toleransi tinggi saat bekerja sama. Sementara di lingkungan kerja, keberagaman kultur bisa memberi dampak pada keseharian kamu di kantor.
Keberagaman pada satu perusahaan akan menghasilkan lingkungan kerja dengan perspektif yang luas, kaya akan pengalaman dan skill yang bisa membuat perusahaan lebih mudah menemukan inovasi dan kreatifitas.
Di sisi lain keberagaman di kantor juga bisa menimbulkan proses yang kurang menyenangkan seperti selisih paham, perbedaan pola kerja, dan cara pandang terhadap masalah ataupun situasi. Tapi keberagaman ini tidak bisa kamu hindari, maka kali ini saya akan berbagi beberapa tips supaya kamu bisa lebih bijak dan siap menghadapi lingkungan kantor dengan berbagai keberagaman kultur dan latar belakang para pekerjanya.
Ini dia tips menghadapi keberagaman kultur di kantor untuk kamu par anak PKL/Magang
1.Tetap bersikap sopan
Menanggapi keberagaman di lingkungan kerja, sikap sopan santun menjadi semakin penting untuk dibiasakan. Tidak hanya pimpinan pada bawahannya, dari atas ke bawah pun harus bisa bersikap sopan dalam setiap kesempatan.
Melatih intonasi bicara agar tidak terdengar membentak adalah salah satu yang bisa kamu coba pelajari dan terapkan di kantor. Beberapa budaya di Indonesia terkenal dengan gaya bicara yang terdengar seperti sedang marah, padahal itu hanya intonasi yang sudah terbentuk menjadi karakter karena dilakukan terus menerus tanpa sadar oleh orang-orang.
Sementara di lingkungan masyarakat tertentu, suku Jawa misalnya, berbicara dengan nada tinggi sering diasosiasikan sebagai bentuk ekspresi kemarahan. Jika kamu dan rekan-rekan di kantor sudah membiasakan diri untuk berbicara dengan sopan dan tidak berteriak, akan lebih mudah menjaga kondisi lingkungan kerja sekalipun keberagaman budayanya cukup tinggi.
- Perlakukan rekan kerja sebagai individu
Hal yang perlu kamu terapkan baik pada komunitas atau ras yang dominan adalah tetap memperlakukan masing-masing rekan kantormu sebagai individu yang utuh. Bukan berarti karena ada banyak suku X di kantor, lalu ada salah satu teman yang berasal dari suku tersebut punya perilaku yang mengganggulantas semua karyawan suku tersebut dianggap punya sikap yang sama.
Selain latar budaya, masih banyak lagi faktor eksternal yang membentuk karakter seseorang. Supaya kamu bisa berkoordinasi dan punya teamwork yang solid, jangan sama ratakan semua teman kerjamu yang satu suku atau agama bahkan almamater, ya.
Tiap orang datang dengan keberagaman sekaligus keunikannya sendiri yang seharusnya bisa jadi aset perusahaan dari segi kreatifitas dan luasnya pengalaman para karyawan tersebut.
- Komunikasi yang clear
Tips selanjutnya agar kamu bisa menghadapi keberagaman di kantor adalah cara komunikasi yang jelas. Selain cara menyampaikan yang sopan dan bahasa yang juga santun, pastikan pilihan kata yang dipakai dalam surat atau saat meeting mudah dimengerti.
Keberagaman budaya juga bisa jadi sumber salah paham jika ada ungkapan atau bahasa yang ternyata arti sebenarnya berbeda meski ejaannya sama (homonim). Pakai bahasa Indonesia yang umum dan kalimat yang tersusun rapi serta tidak berbelit-belit maksudnya akan jadi cara paling ampuh untuk menghindari adanya salah paham atau selisih pendapat di lingkungan kantor.
- Terbuka dengan saran dan kritik
Adanya keberagaman kultur di lingkungan kerja membuat setiap orang datang dengan pola pikir dan cara pandang yang berbeda pula. Sisi positifnya, tentu saja kantor kamu akan jauh lebih “hidup” karena selalu ada ide baru dan segar yang masih bisa diolah untuk inovasi baru di lingkungan kerja.
Bahkan jika pimpinan di kantormu cerdas memanfaatkan keberagaman tersebut, seharusnya akan ada banyak produk dan usaha baru yang bisa meningkatkan performa serta profit perusahaan.
Hal ini tidak akan terjadi begitu saja, butuh karakter yang mau menerima pendapat dari orang lain untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang maju dan suportif. Lagi-lagi setiap lapisan manajemen harus bisa mengaplikasikan karakter ini agar keberagaman kultur di kantor bisa dikembangkan menjadi satu hal yang positif.
- Menemukan unsur perbedaan
Jika kamu ada di lingkungan kerja yang homogen, tentu akan mudah menentukan rencana atau kegiatan. Tapi dengan adanya keberagaman, baik itu agama, budaya, latar belakang keluarga dan sosial membuat kamu butuh usaha ekstra untuk bisa bersosialisasi di tempat kerja.
Misalnya saja, ada rekan kerja yang seorang vegetarian sehingga saat acara makan siang bersama tim di kantor teman yang lain harus menghargai keragaman ini. Caranya sederhana saja, setidaknya ada menu yang bisa dimakan teman vegetarian tersebut saat acara makan bersama. Biasanya kamu akan tahu keunikan tersebut jika punya relasi yang baik dengan orang-orang di kantor.
Semoga membantu dan bermanfaat ..