Ekspedisi Review Jadi Gitaris di Bandung: Memeriahkan Event di Coffee Shop
Yooow Guys! Rapli di sini! Kali ini saya mau bawa kalian dalam perjalanan seru saya sebagai gitaris di Bandung. Tepatnya, pada tanggal 26 November, saya ikut acara untuk memeriahkan festival di sebuah coffee shop. Meskipun saya lupa acara apa, pengalaman ini sangat berkesan dan penuh tantangan. Yuk, simak cerita seru saya!
Awal Mula Ekspedisi
Setelah satu bulan menjalani praktik kerja lapangan (PKL), saya merasa sangat bersemangat untuk tampil di depan umum. “Gimana kalau kita ikut acara di coffee shop? Dengar-dengar, mereka lagi mengadakan festival musik!” kata teman saya. Saya langsung setuju, karena ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan kemampuan bermain gitar saya.
Kami pun mulai mempersiapkan diri. Saya memilih beberapa lagu yang ingin saya mainkan dan berlatih keras agar bisa tampil dengan baik. “Ini bakal jadi pengalaman yang seru!” pikir saya.
Perjalanan Menuju Coffee Shop
Hari yang ditunggu pun tiba. Saya berangkat ke coffee shop dengan perasaan campur aduk—antara excited dan sedikit gugup. Suasana di dalam mobil sangat ceria, dan saya membayangkan bagaimana rasanya tampil di depan penonton. Namun, saat saya hampir sampai, saya menyadari bahwa saya lupa membawa salah satu alat penting: pick gitar! “Aduh, ini sih bisa jadi masalah!” saya mengeluh.
Saya pun mencari toko musik terdekat untuk membeli pick baru. Setelah beberapa menit mencari, akhirnya saya menemukan toko musik dan membeli pick yang saya butuhkan. “Syukurlah, saya bisa melanjutkan perjalanan!” saya berteriak lega.
Momen Seru di Coffee Shop
Setelah sampai di coffee shop, saya disambut dengan suasana yang ramai dan penuh semangat. Banyak orang berkumpul untuk menikmati festival musik ini. Saya melihat beberapa musisi lain yang juga akan tampil, dan suasana semakin membuat saya bersemangat. “Wah, ini sih lebih seru dari yang saya bayangkan!” saya teriak dalam hati.
Ketika giliran saya untuk tampil tiba, saya merasa sedikit gugup. Namun, begitu saya mulai memainkan gitar, semua rasa cemas itu hilang. Penonton terlihat menikmati penampilan saya, dan saya merasa sangat senang bisa berbagi musik dengan mereka.
Puncak Masalah
Namun, di tengah penampilan, tiba-tiba ada masalah. Ternyata, sound system mengalami gangguan, dan suara gitar saya tidak terdengar dengan jelas. “Aduh, ini bisa jadi bencana!” saya berpikir. Penonton mulai terlihat bingung, dan saya merasa panik.
Saya mencoba untuk tetap tenang dan melanjutkan permainan. “Kalau sound system tidak berfungsi, saya harus berusaha lebih keras!” saya bertekad. Saya mulai berbicara dengan penonton, mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. “Ayo, kita nyanyi bareng! Ini adalah festival musik kita!” saya berteriak, dan penonton pun ikut bernyanyi.
Penyelesaian dan Kembali ke Penampilan
Setelah beberapa menit, teknisi sound system berhasil memperbaiki masalah tersebut. Suara gitar saya kembali terdengar jelas, dan saya melanjutkan penampilan dengan semangat baru. “Syukurlah, kita bisa melanjutkan!” saya berteriak dengan gembira.
Penampilan saya berakhir dengan sukses, dan penonton memberikan tepuk tangan meriah. Saya merasa sangat puas dan bangga bisa tampil di acara tersebut. “Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan!” saya pikir.
Kesimpulan
Jadi, itulah sedikit cerita tentang ekspedisi saya menjadi gitaris di Bandung. Dari perjalanan yang penuh tantangan hingga momen-momen seru di coffee shop, setiap pengalaman membawa kebahagiaan dan kenangan yang berharga. Meskipun ada sedikit masalah, saya berhasil mengatasinya dan menikmati momen berharga ini.
Terima kasih sudah membaca! Jika kalian punya pengalaman seru saat tampil di depan umum atau hobi lainnya, jangan ragu untuk berbagi!
Jika Anda ingin mendengar lebih lanjut tentang perjalanan ini atau memiliki keperluan bisnis, jangan ragu untuk menghubungi saya di email rleewys@gmail.com atau DM di Instagram @xrrovyyz._