Ekspedisi Mendaki Gunung Slamet Episode 4 Oleh M. Ropi Rapli Almuplihun

0
36

Episode 4: Menuju Puncak

Setelah melewati perjalanan yang melelahkan dan penuh tantangan, kami akhirnya berada di jalur menuju puncak Gunung Slamet. Meskipun cuaca tidak bersahabat dan badai mulai mengintai, semangat kami untuk mencapai puncak tetap membara. Namun, di tengah perjalanan, kami harus menghadapi tantangan yang lebih besar: menjaga keselamatan Mira, yang tetap kekeh untuk melanjutkan pendakian meskipun kondisinya semakin memburuk.

Momen Menegangkan di Puncak

Kami akhirnya tiba di puncak Gunung Slamet, dan suasana di sana sangat menakjubkan. Namun, saat kami merayakan pencapaian ini, Coach Bayu segera mengambil keputusan. “Kita harus segera turun! Badai kemungkinan akan kembali menerjang,” katanya dengan tegas. Semua anggota tim setuju, tetapi Mira masih ingin berfoto. “Tunggu! Aku belum mendapatkan foto yang bagus!” serunya, tampak sangat bersemangat.

Coach Bayu merasa frustrasi dengan sikap Mira yang egois. “Mira, kita tidak punya waktu! Keselamatan kita lebih penting!” tegasnya. Namun, Mira tetap bersikeras. Melihat situasi ini, Coach Bayu akhirnya menitipkan Mira kepada saya. “Tolong jaga dia. Pastikan dia turun dengan selamat,” katanya, sebelum memimpin anggota lainnya untuk mulai turun.

Perjalanan Turun yang Menegangkan

Dengan Mira di samping saya, kami mulai turun dari puncak. “Ayo, Mira! Kita harus cepat!” saya berusaha membujuknya. Namun, dia masih ingin berhenti untuk berfoto. “Tapi aku ingin mendapatkan foto yang sempurna!” katanya, tampak sangat bersemangat.

Saya merasa cemas. “Mira, kita tidak punya banyak waktu. Badai bisa datang kapan saja!” saya mencoba meyakinkannya. Namun, dia tetap ngeyel. “Satu foto saja, please!” Dia mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari sudut yang tepat.

Setelah beberapa foto, saya akhirnya berhasil meyakinkannya untuk segera turun. “Oke, kita sudah cukup. Sekarang kita harus cepat!” saya berkata, dan dia mengangguk, meskipun wajahnya masih menunjukkan kelelahan.

Trek Webbing yang Menantang

Saat kami mulai melewati trek webbing, saya merasakan ketegangan di udara. Jalur ini sangat curam dan berbahaya. Kami harus berhati-hati agar tidak tergelincir. Di tengah perjalanan, Mira mulai berjalan lambat. “Aku kedinginan,” katanya dengan suara lemah. Saya merasa khawatir, tetapi dia tetap bersikeras untuk melanjutkan. “Aku tidak mau menyerah!” teriaknya, meskipun kami semua tahu bahwa dia sudah sangat kelelahan.

Saya berusaha untuk tetap bersamanya. “Mira, kita harus cepat. Jika kita tidak segera turun, kita bisa terjebak di sini!” saya berusaha menenangkan dia. Namun, dia tampak semakin lelah dan kedinginan. Setiap keluhan yang dia lontarkan membuat saya semakin cemas.

Keputusan Sulit

Melihat kondisinya yang semakin memburuk, saya merasa tidak ada pilihan lain. “Mira, aku akan membantumu. Jika perlu, aku bisa menggendongmu,” saya menawarkan, tetapi dia menolak. “Tidak, aku bisa berjalan sendiri!” katanya, meskipun saya bisa melihat betapa beratnya dia berjuang.

Namun, saat kami melanjutkan perjalanan, saya melihat dia mulai kehilangan keseimbangan. “Mira, hati-hati!” saya berteriak, tetapi sudah terlambat. Dia terjatuh, dan saya segera berlari untuk membantunya. “Mira! Bangun, kita harus cepat!” saya mengguncangnya, tetapi dia tampak bingung dan lelah.

Masalah di Trek Webbing

Di tengah badai yang semakin parah, saya merasa panik. “Mira, kita tidak bisa di sini! Kita harus turun sekarang!” saya berusaha membangunkannya. Dia terlihat sangat lelah dan kedinginan. “Aku tidak bisa…,” katanya lemah.

Saya tahu bahwa kami harus segera mencari tempat berteduh. Dengan susah payah, saya membawanya ke sisi trek yang lebih aman, di mana kami bisa berlindung dari angin. “Mira, tetap terjaga! Kita harus bertahan!” saya berusaha menenangkan dia sambil berdoa agar badai segera mereda.

Namun, saat kami berada di tengah trek webbing, Mira tiba-tiba pingsan. “Mira!” saya berteriak, panik. Saya segera memegangnya agar tidak terjatuh lebih jauh. Dalam keadaan darurat ini, saya tahu bahwa saya harus bertindak cepat.

Kesimpulan Episode 4

Episode keempat ini adalah perjalanan yang penuh tantangan dan ketegangan. Dari momen kebanggaan di puncak hingga perjalanan turun yang melelahkan, kami belajar banyak tentang arti kebersamaan dan ketahanan. Kami tahu bahwa perjalanan ini tidak hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga tentang pengalaman dan kenangan yang kami ciptakan bersama.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah saya bisa menyelamatkan Mira dan membawa dia turun dengan selamat? Jangan lewatkan episode berikutnya, di mana kami akan menghadapi tantangan baru dan momen-momen tak terlupakan yang akan menguji batasan kami.

Jika Anda ingin mendengar lebih lanjut tentang perjalanan ini atau memiliki keperluan bisnis, jangan ragu untuk menghubungi saya di email rleewys@gmail.com atau DM di Instagram @xrrovyyz._

Sampai jumpa di episode berikutnya!

Episode Selanjutnya