Ekspedisi Mendaki Gunung Slamet Episode 7 Oleh M. Ropi Rapli Almuplihun

0
81

Episode 7: Perjalanan Pulang yang Penuh Masalah

Setelah melewati pengalaman mendebarkan di Gunung Slamet, kami semua merasa lega saat akhirnya kembali ke basecamp Permadi Guci. Namun, perjalanan pulang kami ternyata tidak semulus yang kami harapkan. Masalah pertama muncul tepat pada pukul 10 pagi, ketika motor Coach Bayu mengalami masalah.

Masalah Pertama: Motor Bermasalah

Kami semua berkumpul di pinggir jalan, menunggu tukang bengkel yang dihubungi Coach Bayu. Namun, yang menyebalkan adalah tukang bengkelnya itu sangat lambat dalam mengerjakan perbaikan. Waktu terasa berjalan sangat lambat, dan kami semua mulai merasa frustrasi. “Kenapa sih dia lama banget?” keluh saya, melihat jam yang terus berdetak.

Setelah menunggu hampir satu jam, motor akhirnya diperbaiki, dan kami melanjutkan perjalanan. Namun, masalah belum berakhir.

Masalah Kedua: Terpisah Kembali

Saat kami melanjutkan perjalanan, saya merasa sedikit terpisah dari rombongan. Saya mengira mereka sudah jauh di depan, jadi saya melaju hampir 100 km/jam. Dalam perjalanan, saya membonceng Teh Sinta, tetapi tiba-tiba dia merasa tidak enak badan. “Aku masuk angin,” katanya, dan saya mulai khawatir.

Saya berusaha untuk tetap tenang dan melanjutkan perjalanan, tetapi saat melihat jalanan yang tidak familiar, saya mulai merasa bingung. “Apakah ini jalan menuju Purwakarta?” pikir saya, tetapi saya tidak yakin. Saya terus melaju, berharap bisa menemukan jalan yang benar.

Masalah Ketiga: Tidur di Pom Bensin

Akhirnya, setelah berputar-putar, saya berhasil menemukan jalan yang benar, tetapi sebagian dari teman-teman saya sudah merasa sangat lelah. Tepat pada jam 1 malam, kami memutuskan untuk berhenti sejenak di pom bensin terdekat dan tidur. Kami semua merasa sangat capek, dan saya terlelap dengan cepat.

Ketika pagi tiba, saya terbangun dan merasa heran. “Kok ada yang kurang?” Saya melihat sekeliling dan menyadari bahwa Haikal dan Teh Sinta sudah pulang lebih dahulu menuju rumah masing-masing. Kami semua langsung bersiap-siap untuk pulang dari pom bensin Tegal.

Masalah Lain: Motor Hendi Bermasalah

Setelah satu jam perjalanan, motor teman saya, Hendi, yang membawa barang-barang seperti carrier dan tenda, tiba-tiba mengalami masalah. Vanbelt motornya putus dan harus dibawa ke bengkel. Kami semua merasa frustrasi, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu perbaikan.

Setelah dari situ, kami melanjutkan perjalanan kembali. Alhamdulillah, perjalanan kami aman-aman saja hingga sampai di rumah masing-masing sekitar jam 3 sore. Semua teman saya sudah pulang, tinggal saya, Coach Bayu, dan Hendi yang beristirahat sebentar di rumah Haikal.

Plot Twist: Carrier Tertinggal

Di rumah Haikal, kami semua terlibat dalam obrolan hangat tentang pengalaman kami di ekspedisi kali ini. Namun, saat waktu berlalu, saya merasa ingin pulang. “Hendi, di mana carrier saya?” tanya saya, tetapi dia menjawab, “Gak tahu, bukannya di Haikal?”

Saya mulai panik. “Loh, dari awal saya bawa carrier saya sendiri!” Haikal menjawab, bingung. Saya langsung menghubungi teman-teman di grup untuk menanyakan keberadaan carrier saya. Ternyata, carrier saya tertinggal di pom bensin Tegal.

Kembali ke Pom Bensin

Perasaan saya campur aduk. Carrier itu adalah pembelian perdana saya khusus untuk pendakian ini, dan harganya lumayan mahal. Di dalamnya juga ada barang-barang penting, termasuk smartphone teman saya yang dititipkan ke tas saya. Saya merasa sangat khawatir.

Untungnya, Pak Adi memiliki kenalan dari Tegal yang mau menuju Tasik. Dia bersedia untuk mengambilkan carrier yang tertinggal di pom bensin tersebut. Saya mengirimkan lokasi pom bensin kepada Pak Adi, merasa sedikit lega.

Sakit dan Menginap di Rumah Coach Bayu

Setelah semua masalah itu, saya tiba-tiba merasa sakit dan harus menginap di rumah Coach Bayu selama hampir dua hari. Di hari ketiga, alhamdulillah, carrier saya sudah kembali ke tangan saya dengan selamat. Saya merasa sangat bersyukur.

Setelah sembuh, saya bersiap-siap untuk berangkat ke rumah saya di Tasik. Saya menginap sehari di sana sebelum kembali berangkat ke Bandung untuk melanjutkan kewajiban saya PKL.

Kesimpulan Episode 7

Episode ketujuh ini adalah perjalanan pulang yang penuh dengan masalah dan ketegangan. Dari motor yang bermasalah hingga carrier yang tertinggal, kami belajar bahwa perjalanan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Namun, kami juga belajar untuk saling mendukung dan beradaptasi dengan situasi yang ada.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah saya akan menghadapi tantangan baru di Bandung? Jangan lewatkan episode berikutnya, di mana saya akan merenungkan pengalaman saya dan bagaimana hal itu membentuk diri saya.

Jika Anda ingin mendengar lebih lanjut tentang perjalanan ini atau memiliki keperluan bisnis, jangan ragu untuk menghubungi saya di email rleewys@gmail.com atau DM di Instagram @xrrovyyz._

Sampai jumpa di episode berikutnya!

Episode Selanjutnya