Di zaman sekarang ini banyak perusahaan yang memberikan kebebasan kepada para pekerjanya terkait jam kerja, hal ini biasanya disebut dengan jam kerja fleksibel. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan jam kerja fleksibel, serta apa kelebihan dan kekurangannya? Mari kita bahas bersama-sama disini! 

 

Apa Itu Jam Kerja Fleksibel?

Jam kerja fleksibel adalah sebuah skema di mana pekerja bebas menentukan kapan ia masuk kantor dan pulang. Kata The Muse, tren jam kerja fleksibel akan terus meningkat. Pasalnya, skema kerja ini merupakan impian banyak generasi milenial yang semakin banyak masuk ke angkatan kerja. Bukan tanpa alasan, milenial memang menyukai waktu yang lebih untuk keluarga, untuk hobi, untuk belajar hal baru, dan lain-lain.

 

Tipe Jam Kerja Fleksibel

Ada tiga skema jam kerja fleksibel, yakni:

1. Fleksibel harian

Skema jam kerja yang pertama adalah fleksibel harian. Dalam skema ini, pekerja boleh memilih untuk ke kantor dan pulang pada jam berapa pun. Syaratnya, pekerja tetap bekerja selama delapan jam dalam sehari dengan satu jam istirahat.

2. Pemadatan hari kerja

Dalam skema ini, pekerja diminta untuk bekerja selama sepuluh jam untuk empat hari. Pekerja memiliki tiga hari libur yang boleh dipilih olehnya sendiri.

3. Fleksibel sepenuhnya

Skema terakhir adalah fleksibel sepenuhnya. Pekerja boleh hanya ke kantor selama 2 jam pada jam berapa pun. Sisa jam kerjanya bisa dikerjakan secara jarak jauh. Syaratnya, pekerjaan tetap harus selesai dengan baik.

Ada berbagai variasi dari ketiga skema ini. Beberapa perusahaan memperbolehkan pekerja masuk di antara pukul 7-10, selama bekerja delapan jam dengan satu jam istirahat. Selain itu, masih ada banyak variasi lainnya.

 

Kelebihan Jam Kerja Fleksibel

Sekarang ini, jam kerja fleksibel bukan lagi menjadi suatu hal yang hanya bisa dijalankan oleh pekerja freelance.

Kini, banyak perusahaan konvensional dan start up yang juga menawarkan jadwal bekerja fleksibel kepada karyawan-karyawan mereka. Hal ini tentunya berlaku karena kelebihan yang ditawarkan jadwal kerja fleksibel cukup banyak, tak hanya untuk karyawan, tetapi, juga perusahaan.

Nah, berikut ini adalah daftar keunggulan skema kerja fleksibel:

  • Banyak waktu keperluan untuk pribadi dan keluarga.
  • Jam kerja lebih mudah disesuaikan.
  • Bisa menghindari jam padat commuting.
  • Karyawan menjadi lebih produktif.
  • Mengurangi waktu dan biaya untuk keperluan commuting kerja.
  • Mengurangi rasa stres saat berangkat dan pulang kerja.
  • Karyawan bisa merasa memiliki kontrol terhadap pekerjaan yang lebih baik.
  • Perasaan tertekan karena tugas yang menumpuk akan berkurang drastis.
  • Karyawan bisa bekerja saat sedang semangat dan istirahat kala mood sedang down.
  • Pekerja yang sudah menikah dapat mengelola jadwal mengurus anak dengan lebih baik.
  • Pada perjanjian yang sudah resmi, karyawan dapat bekerja untuk perusahaan lain.
  • Jam kerja yang fleksibel dapat membuat karyawan perusahaan menjadi lebih bahagia.
  • Perusahaan dapat mengelola urusan bisnis di luar jam kerja normal dengan mudah.
  • Meningkatkan moral karyawan, rasa keterlibatan, dan komitmen terhadap pekerjaan di kantor.
  • Mengurangi angka absensi dan keterlambatan karyawan.
  • Perusahaan menjadi lebih mudah untuk melihat karyawan yang berprestasi.
  • Citra perusahaan dengan skema kerja yang fleksibel menjadi lebih ramah keluarga.
  • Dengan karyawan yang bahagia, secara tidak langsung pendapatan perusahaan dapat meningkat.

 

Kekurangan Jam Kerja Fleksibel

Nah, meskipun jam kerja fleksibel memiliki banyak kelebihan, bukan berarti ia terlepas dari sejumlah kekurangan bagi karyawan dan perusahaan.

Berikut penjelasan singkatnya:

  • Sulitnya menentukan jam rapat.
  • Tak ada batas jelas antara kehidupan profesional dan pribadi.
  • Sulitnya menjalankan team bonding.
  • Meeting terkadang terasa kurang efektif.
  • Hubungan dengan keluarga bisa terganggu kalo karyawan tak bisa mengelola jam kerja dengan baik.
  • Tanpa tool yang tepat proses kolaborasi takkan berjalan dengan mulus.
  • Persepsi tetangga dan keluarga mengenai pekerjaanmu akan terlihat negatif.
  • Gangguan komunikasi yang jelas bersama rekan kerja dan atasan.
  • Kurangnya kontrol akan kualitas pekerjaan karyawan.
  • Karyawan bisa bermalas-malasan dan justru tidak bekerja.
  • Karena kurang pengawasan, hasil kerja karyawan bisa merugikan bisnis perusahaan.
  • Hubungan perusahaan dengan para klien bisa terganggu tanpa alat komunikasi yang memadai.

 

Itulah beberapa informasi mengenai jam kerja fleksibel. Apa pun sistem jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaanmu, jadilah adaptif dan ikuti aturan tersebut dengan disiplin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here