Seorang perfeksionis biasanya menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri dan tidak mentolerir adanya kegagalan. Pemikiran ini kemudian membuahkan kekhawatiran tersendiri akan dampak dari kegagalan dan ketakutan terhadap kritik atau evaluasi negatif dari rekan kerja lainnya.
Karena itu, orang yang memiliki sikap perfeksionisme tinggi cenderung sulit keluar dari zona nyaman. Mereka memandang keberhasilan sebagai sebuah hal kewajiban, yang mana pada akhirnya hanya akan menciptakan suatu pola pikir dan perasaan negatif lain. Berikut ini alasan mengapa perfeksionisme berdampak buruk terhadap perkembangan diri, khususnya di tempat bekerja.
Orang perfeksionis cenderung sulit menikmati apa yang dikerjakan
Seseorang bisa terus improve ketika ia mencintai apa yang dikerjakannya. Meski belum sempurna dan masih banyak melakukan kesalahan, ia akan belajar dengan tekun dan perlahan berusaha untuk memperbaiki kekurangannya.
Namun berbeda dengan perfeksionis, ia menetapkan standar yang tinggi untuk apa yang dikerjakannya. Perlahan, pekerjaanmu terasa bagai tuntutan dan bukannya sesuatu yang kamu nikmati. Kamu akan merasa stuck, sulit untuk berproses dan menciptakan progres.
Seorang perfeksionis sulit berdamai dengan kesalahan
Ironisnya seorang perfeksionis ialah, meski ia terus berusaha untuk meraih kesempurnaan, ia tidak memiliki growth mindset yang benar dan terarah.
Dengan self-critic yang berlebihan serta standar yang tinggi, akan sulit bagimu untuk memiliki relasi yang sehat dengan kegagalan. Kita tentu setuju bahwa kegagalan bukanlah pengalaman menyenangkan, tapi itu ada dan harus ada agar kita dapat belajar menjadi pribadi lebih baik. Bahaya ketika kamu mulai merasa takut terhadap kesalahan atau kegagalan, sehingga cenderung menghindarinya dengan tidak mencoba.
Seorang perfeksionis sulit berdamai dengan kesalahan
Ironisnya seorang perfeksionis ialah, meski ia terus berusaha untuk meraih kesempurnaan, ia tidak memiliki growth mindset yang benar dan terarah.
Dengan self-critic yang berlebihan serta standar yang tinggi, akan sulit bagimu untuk memiliki relasi yang sehat dengan kegagalan. Kita tentu setuju bahwa kegagalan bukanlah pengalaman menyenangkan, tapi itu ada dan harus ada agar kita dapat belajar menjadi pribadi lebih baik. Bahaya ketika kamu mulai merasa takut terhadap kesalahan atau kegagalan, sehingga cenderung menghindarinya dengan tidak mencoba.
Nah itu dia 3 Dampak Buruk Perfeksionis di Dunia Kerja Yang Wajib Anak PKL/Magang Ketahui, semoga bermanfaat !!