More
    HomeArtikelAngklung: Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia by Intan Nurmayanti

    Angklung: Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia by Intan Nurmayanti

    Apa Itu Angklung?

    Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Bunyi yang dihasilkan berasal dari tabung-tabung bambu yang disusun sedemikian rupa dan masing-masing tabung menghasilkan nada tertentu. Alat musik ini dikenal karena suaranya yang khas dan harmonis, serta cara memainkannya yang sederhana namun membutuhkan kerjasama yang baik di antara para pemain.

     Sejarah Angklung

    Asal-usul angklung dapat ditelusuri hingga zaman kerajaan Sunda di Jawa Barat, sekitar abad ke-7. Angklung awalnya digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan, sebagai sarana komunikasi dengan dewa-dewa untuk meminta kesuburan tanah dan keberhasilan panen. Pada masa kolonial Belanda, angklung mulai dikenalkan ke dunia luar, dan akhirnya mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2010.

    Jenis-Jenis Angklung

    1. Angklung Kanekes: Dikenal juga sebagai angklung Baduy, dimainkan oleh masyarakat Baduy di Banten.
    2. Angklung Dogdog Lojor: Berasal dari Jawa Barat, digunakan dalam upacara adat seperti Seren Taun.
    3. Angklung Padaeng: Dikembangkan oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938, dapat memainkan nada diatonis sehingga lebih fleksibel dalam memainkan berbagai jenis musik.
    4. Angklung Toel: Jenis angklung modern yang dimainkan dengan cara ditekan, bukan digoyangkan, untuk menghasilkan nada tertentu.

     Cara Membuat Angklung

    Proses pembuatan angklung melibatkan beberapa tahap penting:

    1. Pemilihan Bambu: Bambu yang digunakan harus yang sudah tua dan kering, biasanya dari jenis bambu hitam atau bambu ater.
    2. Pemotongan dan Pembentukan: Bambu dipotong sesuai ukuran dan dibentuk menjadi tabung dengan diameter dan panjang yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada yang diinginkan.
    3. Penyusunan: Tabung-tabung bambu tersebut kemudian disusun pada sebuah rangka yang terbuat dari bambu juga.
    4. Penyetelan Nada: Proses ini adalah yang paling krusial, di mana tiap tabung harus disetel agar menghasilkan nada yang tepat.

    Cara Memainkan Angklung

    Angklung dimainkan dengan cara menggoyangkan tabung-tabung bambu sehingga terjadi gesekan yang menghasilkan bunyi. Setiap pemain biasanya memegang satu atau dua angklung dengan nada yang berbeda, dan mereka harus bekerja sama untuk memainkan sebuah lagu secara utuh. Ada beberapa teknik dasar dalam memainkan angklung, seperti menggoyangkan secara horizontal, vertikal, atau memutar.

    Peran Angklung dalam Pendidikan

    Angklung memiliki peran penting dalam pendidikan, terutama di Indonesia. Selain sebagai alat untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada generasi muda, angklung juga digunakan sebagai media pembelajaran dalam bidang musik. Bermain angklung membantu anak-anak belajar tentang kerjasama, disiplin, dan menghargai perbedaan. Beberapa sekolah di Indonesia bahkan telah memasukkan angklung dalam kurikulum mereka sebagai bagian dari pelajaran seni dan budaya.

    Pertunjukan dan Festival Angklung

    Angklung sering ditampilkan dalam berbagai acara dan festival, baik di dalam negeri maupun internasional. Salah satu festival angklung yang terkenal adalah Festival Angklung di Saung Angklung Udjo, Bandung, yang diadakan secara rutin. Festival ini menampilkan berbagai grup angklung dari seluruh Indonesia dan mancanegara, serta mengadakan workshop dan pameran tentang angklung. Pertunjukan angklung juga sering menjadi bagian dari acara-acara kenegaraan dan diplomasi budaya, memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

    Angklung dalam Budaya Populer

    Dalam budaya populer, angklung telah masuk ke berbagai bidang seperti musik, film, dan seni pertunjukan. Banyak musisi kontemporer yang menggabungkan angklung dengan alat musik modern dalam karya mereka, menciptakan harmoni yang unik dan menarik. Film dan drama televisi Indonesia juga sering menampilkan angklung sebagai bagian dari latar budaya. Penggunaan angklung dalam konteks ini membantu memperkuat identitas budaya dan membangkitkan kebanggaan akan warisan nenek moyang.

    Pelestarian Angklung

    Pelestarian angklung memerlukan usaha yang berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan individu. Salah satu upaya pelestarian adalah melalui pendidikan dan pelatihan, baik formal maupun non-formal, untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap angklung. Selain itu, festival dan kompetisi angklung juga diadakan untuk menjaga dan mengembangkan tradisi ini. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan angklung sebagai warisan budaya yang harus dilindungi, dan UNESCO mengakui angklung sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

    Pengembangan Angklung

    Pengembangan angklung tidak hanya sebatas pelestarian, tetapi juga inovasi untuk menarik minat generasi muda dan masyarakat global. Inovasi dalam desain angklung, seperti angklung elektronik dan angklung modern yang lebih mudah dimainkan, menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian. Selain itu, kolaborasi antara musisi tradisional dan modern, serta penggunaan angklung dalam berbagai genre musik, membantu menjaga relevansi angklung di era modern. Upaya ini diharapkan dapat membuat angklung tetap hidup dan berkembang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

    Penutup

    Angklung adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Dengan suara yang khas dan cara memainkan yang unik, angklung tidak hanya menjadi alat musik tetapi juga simbol dari kerjasama, harmoni, dan keberagaman budaya. Melalui berbagai upaya pelestarian dan pengembangan, diharapkan angklung dapat terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan dikenal oleh masyarakat internasional.

    #budayajawabarat #budayasunda #angklung #alatmusik #alatmusiktradisional # intannurmayanti #SMKITAl-Hawari #

    Must Read

    spot_img