More
    HomeUncategorized"Mencari Penerimaan, Menemukan Ketidakberdayaan: Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Remaja" By : Nurul...

    “Mencari Penerimaan, Menemukan Ketidakberdayaan: Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Remaja” By : Nurul Ambar SMKN 7 Garut

    Haiii kenalin saya nurul ambar dan kali ini saya akan membuat 1 artikel yang berjudul “Mencari Penerimaan, Menemukan Ketidakberdayaan: Bahaya Pergaulan Bebas bagi Remaja”yuu simk pembahasannya berikut ini.

    Pergaulan bebas memiliki daya tarik yang tak terbantahkan di kalangan remaja. Itu adalah dunia di mana batasan seakan lenyap, dan kebebasan tampaknya menggoda untuk dikejar. Namun, di balik cahaya sorotan, terdapat kisah yang lebih kompleks — cerita tentang pencarian penerimaan yang pada akhirnya membawa mereka pada rasa ketidakberdayaan. Dalam artikel ini, kita akan memahami dinamika yang rumit dari pergaulan bebas, dan bagaimana hal ini dapat merusak mental dan emosi remaja dalam perjalanan pencarian identitas mereka.

    Pergaulan Bebas: Jalan Menuju Identitas?

    Bagi remaja yang mencari identitas mereka, pergaulan bebas sering kali menjadi cara untuk merasa diterima. Terjun ke dalam gaya hidup yang seolah-olah membebaskan mereka dari aturan dan ekspektasi, mereka berharap menemukan jalan menuju ‘diri’ yang sejati. Namun, dalam prosesnya, mereka mungkin kehilangan keterkaitan dengan nilai-nilai pribadi.

    Keterikatan pada Opini Orang Lain

    Pentingnya penerimaan sosial sering kali membuat remaja rentan terhadap tekanan kelompok. Mereka cenderung mengabaikan intuisi dan pandangan pribadi demi berbaur dengan yang lain. Penolakan atau penilaian negatif dari teman-teman atau kelompok dapat berdampak negatif pada harga diri mereka dan menyebabkan kecemasan sosial.

    Kehilangan Diri dalam Bencana Emosional

    Pergaulan bebas sering kali disertai dengan pesta dan perayaan yang membebaskan. Namun, di balik keceriaan itu, terdapat bahaya merusak. Remaja mungkin mengejar sensasi dan perasaan euforia, namun sering kali mengabaikan akibat emosional yang dapat muncul di kemudian hari. Keadaan seperti depresi, rasa bersalah, dan kebingungan emosional dapat merusak stabilitas mental mereka.

    Pertemanan Beracun dan Kesehatan Mental

    Dalam upaya mencari penerimaan, remaja seringkali masuk ke dalam pertemanan yang beracun. Teman sebaya yang mendorong perilaku berisiko atau menyebarkan negativitas dapat merusak kesehatan mental dan emosional mereka. Menjaga hubungan seperti ini hanya memperkuat rasa ketidakberdayaan dan meningkatkan risiko gangguan emosional.

    Pergaulan Sehat dan Keseimbangan

    Penting bagi remaja untuk memahami bahwa penerimaan yang sejati datang dari kesetiaan pada diri sendiri, bukan dari mencocokkan diri dalam kelompok tertentu. Mereka perlu belajar untuk membedakan antara pergaulan sehat yang membangun dan pergaulan yang merugikan. Dengan mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri dan menghargai nilai-nilai pribadi, remaja dapat menghindari jebakan ketidakberdayaan yang sering terjadi dalam pergaulan bebas.

    Kesimpulan: Menemukan Diri dalam Era Pergaulan

    Pergaulan bebas mungkin menjanjikan penerimaan sosial dan kebebasan tanpa batas, tetapi seringkali, itulah tempat di mana banyak remaja merasa kehilangan dan terjebak dalam lingkaran ketidakberdayaan. Dalam perjalanan mencari identitas dan penerimaan, mereka harus menyadari bahwa keberdayaan sejati berasal dari memiliki kendali atas diri sendiri dan menjalani hidup yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi. Dengan demikian, mereka dapat menemukan jalan menuju kepribadian yang kuat dan kesehatan mental yang stabil dalam era pergaulan yang kompleks ini.

    Nurul Ambar R
    Nurul Ambar R
    MY PROFIL Haii,saya Nurul Ambar,teman teman biasa panggil saya dengan sebutan nurul ,saya bersekolah di SMKN 7 Garut,dan saya memilih jurusan multimedia .Saya terlahir dari keluarga yang sederhana,saya anak kedua dari 3 bersaudara. Awal pendidikan saya yaitu di sd cilampuyang 4 , SMPN 03 Malangbong,dan saya melanjutkan ke SMKN 7 Garut, saya memilih bersekolah dan tinggal di pesantren karna di pesantren juga kita bisa menambah ilmu ,mebiasakan hidup mandiri ,dan pastinya mempunyai teman yang banyak Dari sd saya suka olahraga dan pernah ikutt olimpiade olahraga ,tapi makin kesini hobi saya dalam olahraga berkurang , pengalaman saya waktu sekolah di smp saya ikut aktif dalam kegiatan eskul eskul di sekolah,tapi ketika di smk saya tidak mengikuti eskul ,karna yaa saya masuk pesantren jadi keseharian disekolah agak dibatasi . Cita cita saya saya inginn menjadi desainer bajuu ,sedikitnya ingin mempunyai mempunyai toko bajuu atau bisa menjahit baju baju dan keinginan nya ingin mempunyai butik baju dan banyakk hall yang ingin dicapaii yang intinya ingin jadi orang sukses dan membahagiakan kedua orang tua saya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Must Read

    spot_img